Tempe adalah salah satu makanan olahan dari kacang kedelai yang difermentasi. Tempe berbentuk padat seperti layaknya daging, sehingga sering disebut sebagai “daging nabati”.
Selain harganya yang terjangkau, tempe juga kaya akan protein, kalsium, zat besi, dan serat. Tempe telah menjadi bagian dari kuliner Indonesia sejak berabad-abad silam, diperkirakan sejak masa Kerajaan Majapahit era lampau.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang tempe, termasuk cara pembuatannya, kandungan nutrisinya, manfaatnya bagi kesehatan, serta perkembangannya dalam industri kuliner modern.
Tempe
Tempe merupakan makanan olahan tradisional Indonesia yang kaya akan manfaat. Berbagai aspek penting terkait tempe antara lain:
- Bahan dasar: kacang kedelai
- Proses pembuatan: fermentasi
- Tekstur: padat seperti daging
- Rasa: gurih dan sedikit asam
- Kandungan nutrisi: protein, kalsium, zat besi, serat
- Manfaat kesehatan: menyehatkan jantung, menurunkan kolesterol, mencegah kanker
- Variasi olahan: goreng, kukus, bacem, oseng
- Nilai budaya: makanan pokok masyarakat Indonesia
- Potensi ekonomi: bahan baku industri makanan
Tempe tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki nilai budaya dan ekonomi yang tinggi. Keunikan tempe sebagai makanan fermentasi tradisional Indonesia perlu terus dilestarikan dan dikembangkan.
Bahan dasar
Kacang kedelai merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan tempe. Proses pembuatan tempe diawali dengan perendaman kacang kedelai, kemudian dikupas kulitnya dan direbus hingga matang. Kacang kedelai yang telah direbus kemudian diinokulasi dengan ragi tempe (Rhizopus oligosporus) dan difermentasi selama kurang lebih 24-48 jam.
Fermentasi oleh ragi tempe menyebabkan kacang kedelai mengalami perubahan struktur dan rasa. Kacang kedelai yang semula keras dan bertekstur padat, berubah menjadi lunak dan memiliki tekstur yang padat seperti daging. Selain itu, fermentasi juga menghasilkan cita rasa gurih dan sedikit asam yang khas pada tempe.
Tempe yang terbuat dari kacang kedelai menjadi sumber protein nabati yang baik. Tempe juga mengandung berbagai nutrisi penting lainnya, seperti kalsium, zat besi, dan serat. Tempe dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan, seperti goreng, kukus, bacem, atau oseng. Tempe juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai produk makanan, seperti tempe mendoan, keripik tempe, atau nugget tempe.
Proses pembuatan
Proses fermentasi merupakan tahap krusial dalam pembuatan tempe. Fermentasi tempe dilakukan dengan cara menginokulasi kacang kedelai yang telah direbus dengan ragi tempe (Rhizopus oligosporus). Ragi tempe akan tumbuh dan berkembang biak pada permukaan kacang kedelai, menghasilkan enzim-enzim yang memecah protein dan karbohidrat dalam kacang kedelai.
Proses fermentasi tempe biasanya berlangsung selama 24-48 jam pada suhu ruang. Selama proses fermentasi, terjadi perubahan struktur dan rasa pada kacang kedelai. Kacang kedelai yang semula keras dan bertekstur padat, berubah menjadi lunak dan memiliki tekstur yang padat seperti daging. Selain itu, fermentasi juga menghasilkan cita rasa gurih dan sedikit asam yang khas pada tempe.
Proses fermentasi tempe tidak hanya berperan dalam pembentukan tekstur dan rasa tempe, tetapi juga meningkatkan nilai gizinya. Fermentasi tempe menghasilkan berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin B12, vitamin K2, dan zat besi. Selain itu, fermentasi juga meningkatkan ketersediaan protein dan serat dalam tempe.
Tekstur
Tempe memiliki tekstur yang padat seperti daging karena proses fermentasi yang dialaminya. Fermentasi oleh ragi tempe (Rhizopus oligosporus) menyebabkan perubahan struktur protein dan karbohidrat dalam kacang kedelai. Struktur protein yang semula keras dan padat menjadi lebih lunak dan elastis, sehingga menghasilkan tekstur yang mirip dengan daging.
Tekstur yang padat seperti daging menjadi salah satu karakteristik khas tempe yang membedakannya dari makanan olahan kedelai lainnya. Tekstur ini membuat tempe dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan, seperti digoreng, dikukus, dibacem, atau dioseng. Tempe juga dapat digunakan sebagai pengganti daging dalam berbagai resep masakan, seperti semur tempe, rendang tempe, atau nugget tempe.
Tekstur tempe yang padat seperti daging juga menjadikannya sumber protein nabati yang baik. Protein dalam tempe mudah dicerna dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Tempe juga mengandung berbagai nutrisi penting lainnya, seperti kalsium, zat besi, dan serat. Dengan demikian, tempe dapat menjadi pilihan makanan sehat dan bergizi bagi masyarakat vegetarian atau vegan.
Rasa
Rasa gurih dan sedikit asam merupakan ciri khas tempe yang membedakannya dari makanan olahan kedelai lainnya. Rasa ini berasal dari proses fermentasi yang dilakukan oleh ragi tempe (Rhizopus oligosporus).
-
Cita rasa umami
Rasa gurih pada tempe berasal dari asam amino glutamat yang dihasilkan selama proses fermentasi. Asam amino ini memberikan cita rasa gurih yang khas pada tempe.
-
Asam laktat
Rasa sedikit asam pada tempe berasal dari asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat selama proses fermentasi. Asam laktat memberikan rasa asam yang segar dan membantu mengawetkan tempe.
-
Enzim proteolitik
Proses fermentasi tempe juga menghasilkan enzim proteolitik yang memecah protein dalam kacang kedelai. Enzim ini memberikan rasa gurih yang lebih kompleks pada tempe.
-
Interaksi dengan bahan lain
Rasa gurih dan sedikit asam pada tempe dapat berinteraksi dengan bahan-bahan lain saat diolah. Misalnya, saat digoreng, rasa gurih tempe akan lebih menonjol, sedangkan saat dikukus, rasa asamnya akan lebih terasa.
Kombinasi rasa gurih dan sedikit asam pada tempe menjadikannya bahan makanan yang cocok untuk diolah menjadi berbagai macam hidangan. Tempe dapat digoreng, dikukus, dibacem, atau dioseng. Tempe juga dapat digunakan sebagai pengganti daging dalam berbagai resep masakan.
Kandungan nutrisi
Tempe tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan kandungan nutrisi. Tempe mengandung protein, kalsium, zat besi, dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai kandungan nutrisi tersebut:
-
Protein
Tempe merupakan sumber protein nabati yang baik. Protein dalam tempe mudah dicerna dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Konsumsi tempe secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan protein harian tubuh.
-
Kalsium
Tempe mengandung kalsium yang cukup tinggi. Kalsium sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Konsumsi tempe secara teratur dapat membantu mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan tulang.
-
Zat besi
Tempe juga merupakan sumber zat besi yang baik. Zat besi sangat penting untuk pembentukan sel darah merah. Konsumsi tempe secara teratur dapat membantu mencegah anemia dan menjaga kesehatan darah.
-
Serat
Tempe mengandung serat yang cukup tinggi. Serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Konsumsi tempe secara teratur dapat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
Kandungan nutrisi yangpada tempe menjadikannya makanan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Konsumsi tempe secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Manfaat kesehatan
Tempe memiliki berbagai manfaat kesehatan, antara lain menyehatkan jantung, menurunkan kolesterol, dan mencegah kanker. Manfaat-manfaat ini tidak terlepas dari kandungan nutrisi tempe yang kaya, seperti protein, serat, dan isoflavon.
-
Menyehatkan jantung
Kandungan serat dan isoflavon dalam tempe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, tempe juga kaya akan kalium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
-
Menurunkan kolesterol
Serat dalam tempe dapat mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegahnya diserap ke dalam darah. Selain itu, isoflavon dalam tempe juga dapat menghambat produksi kolesterol di hati.
-
Mencegah kanker
Tempe mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, isoflavon dalam tempe juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Dengan berbagai manfaat kesehatannya, tempe menjadi makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi secara teratur. Tempe dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan, sehingga mudah untuk dimasukkan ke dalam menu makan sehari-hari.
Variasi olahan
Tempe merupakan makanan olahan yang sangat versatile, dengan berbagai variasi pengolahan yang dapat dilakukan. Beberapa variasi olahan tempe yang populer antara lain goreng, kukus, bacem, dan oseng.
-
Goreng
Tempe goreng merupakan salah satu olahan tempe yang paling umum. Tempe dipotong-potong, kemudian digoreng hingga kecokelatan. Tempe goreng dapat disajikan dengan sambal atau kecap sebagai pelengkap.
-
Kukus
Tempe kukus merupakan olahan tempe yang lebih sehat dibandingkan dengan tempe goreng. Tempe dikukus hingga matang, kemudian dapat disantap dengan sambal atau ditambahkan ke dalam masakan lain.
-
Bacem
Tempe bacem merupakan olahan tempe yang bercita rasa manis dan gurih. Tempe direbus dalam bumbu bacem hingga meresap, kemudian digoreng hingga kering. Tempe bacem dapat disajikan sebagai lauk atau cemilan.
-
Oseng
Tempe oseng merupakan olahan tempe yang dimasak dengan cara ditumis. Tempe dipotong-potong, kemudian ditumis dengan bumbu dan sayuran hingga matang. Tempe oseng dapat disajikan dengan nasi atau sebagai lauk.
Variasi olahan tempe yang beragam membuat tempe menjadi makanan yang sangat digemari masyarakat. Tempe dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan, mulai dari lauk sederhana hingga hidangan yang lebih kompleks. Dengan demikian, tempe menjadi salah satu makanan olahan dari kacang kedelai yang sangat versatile dan digemari oleh masyarakat Indonesia.
Nilai budaya
Tempe merupakan makanan olahan dari kacang kedelai yang memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Indonesia. Tempe telah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia sejak berabad-abad lalu, dan hingga saat ini masih menjadi makanan yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat.
Nilai budaya tempe sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, tempe memiliki sejarah yang panjang dalam kuliner Indonesia. Tempe telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit, dan telah menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat Indonesia turun-temurun.
Kedua, tempe memiliki keterkaitan erat dengan identitas budaya Indonesia. Tempe sering kali dikaitkan dengan makanan tradisional Indonesia, dan kehadirannya dalam berbagai acara dan perayaan menunjukkan nilai budayanya yang kuat. Misalnya, tempe sering disajikan dalam acara-acara hajatan, seperti pernikahan dan kelahiran.
Ketiga, tempe memiliki nilai gizi yang tinggi dan mudah diolah. Tempe merupakan sumber protein nabati yang baik, serta mengandung berbagai nutrisi penting lainnya, seperti kalsium, zat besi, dan serat. Selain itu, tempe juga mudah diolah menjadi berbagai macam hidangan, sehingga membuatnya menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia.
Nilai budaya tempe sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia memiliki implikasi praktis dalam pengembangan dan pelestarian kuliner Indonesia. Tempe dapat dijadikan sebagai bahan dasar dalam pengembangan berbagai inovasi kuliner, sekaligus juga menjadi media untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional.
Potensi ekonomi
Tempe tidak hanya memiliki nilai budaya yang tinggi, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar sebagai bahan baku industri makanan. Tempe banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan berbagai produk makanan, seperti tempe mendoan, keripik tempe, dan nugget tempe.
-
Sumber protein nabati
Tempe merupakan sumber protein nabati yang baik dan dapat digunakan sebagai pengganti daging dalam berbagai produk makanan. Hal ini membuat tempe menjadi bahan baku yang potensial untuk industri makanan vegetarian dan vegan.
-
Tekstur yang unik
Tempe memiliki tekstur yang unik, yaitu padat dan kenyal seperti daging. Tekstur ini membuat tempe menjadi bahan baku yang cocok untuk berbagai jenis produk makanan, seperti burger, sosis, dan abon.
-
Mudah diolah
Tempe mudah diolah menjadi berbagai macam produk makanan. Tempe dapat digoreng, dikukus, dibacem, atau dioseng. Kemudahan pengolahan ini membuat tempe menjadi bahan baku yang efisien dan praktis bagi industri makanan.
-
Harga yang terjangkau
Tempe merupakan bahan baku yang relatif terjangkau dibandingkan dengan bahan baku hewani lainnya. Hal ini membuat tempe menjadi bahan baku yang menarik bagi industri makanan yang mencari alternatif bahan baku yang lebih ekonomis.
Dengan berbagai potensi ekonominya, tempe menjadi bahan baku yang penting bagi industri makanan Indonesia. Pemanfaatan tempe sebagai bahan baku industri makanan dapat membantu meningkatkan nilai tambah kedelai, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Tempe
Bagian ini berisi pertanyaan yang sering diajukan dan jawabannya seputar tempe, makanan olahan berbahan dasar kedelai yang populer di Indonesia.
Pertanyaan 1: Apa itu tempe?
Jawaban: Tempe adalah makanan olahan berbahan dasar kacang kedelai yang difermentasi menggunakan ragi tempe (Rhizopus oligosporus). Proses fermentasi ini memberikan tempe tekstur yang padat dan kenyal, serta cita rasa yang gurih dan sedikit asam.
Pertanyaan 2: Apa saja kandungan nutrisi dalam tempe?
Jawaban: Tempe kaya akan protein, serat, kalsium, zat besi, dan berbagai vitamin. Tempe juga mengandung isoflavon, senyawa antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Pertanyaan 3: Apa saja manfaat kesehatan mengonsumsi tempe?
Jawaban: Tempe memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya menyehatkan jantung, menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker, dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara mengolah tempe?
Jawaban: Tempe dapat diolah dengan berbagai cara, seperti digoreng, dikukus, direbus, atau dijadikan bahan campuran dalam masakan lain. Tempe juga dapat difermentasi lebih lanjut untuk membuat tempe bongkrek.
Pertanyaan 5: Di mana tempe dapat ditemukan?
Jawaban: Tempe banyak dijual di pasar tradisional, supermarket, dan toko makanan Asia di seluruh dunia. Tempe juga dapat dibuat sendiri di rumah menggunakan bahan dan peralatan sederhana.
Pertanyaan 6: Apakah tempe cocok untuk semua orang?
Jawaban: Tempe aman dikonsumsi oleh sebagian besar orang. Namun, bagi orang yang alergi kedelai atau memiliki gangguan pencernaan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi tempe.
Kesimpulannya, tempe adalah makanan olahan berbahan dasar kedelai yang kaya nutrisi dan manfaat kesehatan. Tempe dapat diolah dengan berbagai cara dan mudah ditemukan di pasaran. Bagi yang belum pernah mencoba tempe, sangat disarankan untuk mencicipinya dan merasakan sendiri kelezatan dan manfaatnya.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang proses pembuatan tempe, termasuk bahan-bahan yang dibutuhkan dan langkah-langkah pembuatannya.
Tips Mengolah Tempe
Berikut adalah beberapa tips untuk mengolah tempe dengan baik dan mendapatkan hasil yang lezat:
Tip 1: Pilih tempe yang segar
Pilih tempe yang berwarna putih bersih, bertekstur padat, dan tidak berbau asam atau busuk.
Tip 2: Cuci tempe sebelum dimasak
Cuci tempe dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran atau bakteri yang menempel.
Tip 3: Potong tempe sesuai selera
Tempe dapat dipotong sesuai selera, seperti dadu, tipis, atau memanjang.
Tip 4: Marinasi tempe
Marinasi tempe dengan bumbu atau rempah-rempah sebelum dimasak dapat menambah cita rasa.
Tip 5: Masak tempe dengan benar
Masak tempe dengan api sedang hingga matang dan berwarna kecoklatan. Jangan memasak tempe terlalu lama karena dapat membuat teksturnya menjadi keras.
Tip 6: Olah tempe dengan kreativitas
Tempe dapat diolah menjadi berbagai macam masakan, seperti goreng, kukus, bacem, atau dijadikan bahan campuran dalam masakan lain.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mengolah tempe dengan baik dan mendapatkan hasil yang lezat dan bergizi.
Tips-tips ini akan membantu Anda menikmati tempe dengan lebih maksimal. Di bagian selanjutnya, kita akan membahas manfaat kesehatan dari mengonsumsi tempe.
Kesimpulan
Pembahasan mengenai tempe dalam artikel ini telah memberikan wawasan yang mendalam tentang makanan olahan berbahan dasar kedelai ini. Tempe kaya akan kandungan nutrisi, termasuk protein, serat, kalsium, zat besi, dan isoflavon. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi tempe secara teratur dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, di antaranya menyehatkan jantung, menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker, dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
Selain nilai gizinya, tempe juga memiliki nilai budaya dan ekonomi yang tinggi bagi masyarakat Indonesia. Tempe telah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia selama berabad-abad dan telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Indonesia. Tempe juga memiliki potensi ekonomi yang besar sebagai bahan baku industri makanan karena sumber protein nabati yang baik, teksturnya yang unik, mudah diolah, dan harganya yang terjangkau.
Dengan demikian, tempe tidak hanya sekadar makanan olahan, tetapi juga memiliki berbagai manfaat dan nilai yang penting. Menjadikan tempe sebagai bagian dari pola makan sehat dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal. Selain itu, perlu dilakukan upaya pelestarian dan pengembangan tempe sebagai bagian dari kekayaan kuliner dan budaya Indonesia.