Tips Jitu Bikin Kue Halal Bi Halal Spesial Idul Fitri


Tips Jitu Bikin Kue Halal Bi Halal Spesial Idul Fitri


Halal Bi Halal: Tradisi Penting dalam Kebersamaan Umat Islam

Halal bi halal atau halal bihalal merupakan salah satu tradisi yang umum dilakukan umat Islam di Indonesia setelah Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini berupa saling bermaaf-maafan dan bersilaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan.

Halal bi halal memiliki banyak manfaat, seperti mempererat hubungan antar umat Islam, menghilangkan rasa dendam, dan memperkuat persatuan. Tradisi ini juga memiliki sejarah panjang, yang berawal dari masa Nabi Muhammad SAW. Kala itu, Nabi Muhammad SAW menyarankan umatnya untuk saling bermaafan setelah berpuasa di bulan Ramadan.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai halal bi halal, termasuk sejarahnya, manfaatnya, dan cara melakukannya dengan baik.

Halal Bi Halal atau Halal Bihalal

Tradisi halal bi halal atau halal bihalal merupakan salah satu tradisi penting dalam Islam. Tradisi ini memiliki beberapa aspek mendasar yang perlu dipahami, di antaranya:

  • Silaturahmi
  • Saling memaafkan
  • Mempererat persaudaraan
  • Menghilangkan dendam
  • Memperkuat persatuan
  • Menjaga kerukunan
  • Menumbuhkan rasa kasih sayang
  • Menjaga ukhuwah Islamiyah
  • Meneladani Nabi Muhammad SAW
  • Menjaga tradisi budaya

Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk tradisi halal bi halal yang utuh. Tradisi ini tidak hanya sekedar acara formal, tetapi memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam. Halal bi halal menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan, saling memaafkan, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Silaturahmi

Silaturahmi merupakan tradisi penting dalam Islam yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama umat Islam. Tradisi ini juga menjadi salah satu komponen utama dalam halal bi halal atau halal bihalal, yang dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Silaturahmi menjadi sangat penting dalam halal bi halal karena tradisi ini menjadi sarana untuk saling memaafkan dan menghilangkan dendam antar sesama. Silaturahmi dilakukan dengan cara saling mengunjungi, berjabat tangan, dan bertukar maaf. Tradisi ini juga menjadi ajang untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjaga kerukunan antar umat Islam.

Dalam praktiknya, silaturahmi dalam halal bi halal dapat dilakukan dengan berbagai cara. Umat Islam bisa saling mengunjungi rumah kerabat, tetangga, atau teman. Silaturahmi juga bisa dilakukan melalui acara halal bi halal yang diadakan di masjid, musala, atau gedung pertemuan. Acara halal bi halal biasanya diisi dengan sambutan, tausiyah, dan ramah tamah.

Memahami hubungan antara silaturahmi dan halal bi halal sangat penting karena dapat membantu umat Islam untuk menjalankan tradisi ini dengan baik. Silaturahmi menjadi kunci dalam membangun masyarakat Islam yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Saling memaafkan

Saling memaafkan merupakan salah satu unsur terpenting dalam halal bi halal. Tradisi ini menjadi sarana untuk saling membersihkan diri dari kesalahan dan kekhilafan yang mungkin terjadi selama bulan Ramadan.

Dengan saling memaafkan, umat Islam dapat memulai lembaran baru yang bersih setelah Ramadan. Saling memaafkan juga menjadi kunci untuk mempererat tali persaudaraan dan menjaga ukhuwah Islamiyah.

Dalam praktiknya, saling memaafkan dalam halal bi halal dilakukan dengan cara saling berjabat tangan, berpelukan, atau mengucapkan kalimat maaf. Tradisi ini juga dapat dilakukan melalui surat atau pesan singkat.

Memahami hubungan antara saling memaafkan dan halal bi halal sangat penting karena dapat membantu umat Islam untuk menjalankan tradisi ini dengan baik. Saling memaafkan menjadi kunci dalam membangun masyarakat Islam yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Mempererat persaudaraan

Mempererat persaudaraan merupakan salah satu tujuan utama halal bi halal atau halal bihalal. Tradisi ini menjadi sarana untuk memperkuat tali silaturahmi dan membangun hubungan yang lebih erat antar sesama umat Islam.

  • Menghilangkan kesalahpahaman

    Halal bi halal menjadi kesempatan untuk meluruskan kesalahpahaman dan menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi selama bulan Ramadan. Dengan saling memaafkan dan melupakan kesalahan, umat Islam dapat memulai lembaran baru yang lebih baik.

  • Memperkuat ukhuwah Islamiyah

    Halal bi halal menjadi ajang untuk memperkuat persatuan dan kesatuan antar sesama umat Islam. Tradisi ini menumbuhkan rasa kasih sayang, saling menghargai, dan tolong-menolong.

  • Menjaga kerukunan

    Halal bi halal membantu menjaga kerukunan dan harmoni dalam masyarakat Islam. Tradisi ini menumbuhkan sikap toleransi, saling pengertian, dan hidup berdampingan dengan damai.

  • Membangun masyarakat yang lebih baik

    Persaudaraan yang kuat merupakan fondasi bagi masyarakat yang lebih baik. Halal bi halal menjadi sarana untuk membangun masyarakat Islam yang harmonis, saling mendukung, dan penuh kasih sayang.

Dengan demikian, halal bi halal memainkan peran penting dalam mempererat persaudaraan antar sesama umat Islam. Tradisi ini menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, menjaga kerukunan, dan membangun masyarakat yang lebih baik.

Menghilangkan dendam

Menghilangkan dendam menjadi salah satu tujuan penting dalam halal bi halal. Dendam merupakan perasaan negatif yang dapat merusak hubungan antar sesama umat Islam. Halal bi halal menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dendam dan memulai lembaran baru yang lebih baik.

Dalam pelaksanaannya, menghilangkan dendam dalam halal bi halal dilakukan dengan cara saling memaafkan dan melupakan kesalahan. Tradisi ini mengajarkan umat Islam untuk tidak menyimpan dendam dan selalu berusaha untuk berdamai dengan sesama. Halal bi halal juga menjadi ajang untuk meluruskan kesalahpahaman dan menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi selama bulan Ramadan.

Menghilangkan dendam merupakan komponen penting dalam halal bi halal. Tanpa adanya sikap saling memaafkan, halal bi halal tidak akan dapat mencapai tujuannya untuk mempererat persaudaraan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Oleh karena itu, umat Islam harus berusaha untuk menghilangkan dendam dan selalu berlapang dada dalam menyambut halal bi halal.

Memperkuat persatuan

Memperkuat persatuan merupakan salah satu tujuan utama halal bi halal atau halal bihalal. Tradisi ini menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun hubungan yang lebih erat antar sesama umat Islam. Persatuan yang kuat sangat penting bagi umat Islam karena dapat membawa banyak manfaat, baik secara individu maupun kolektif.

Salah satu manfaat persatuan adalah dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah merupakan persaudaraan sesama umat Islam yang didasarkan pada akidah dan keimanan yang sama. Persatuan yang kuat akan membuat umat Islam merasa saling memiliki dan bertanggung jawab terhadap sesama saudaranya. Hal ini akan mendorong umat Islam untuk saling membantu, tolong-menolong, dan bekerja sama dalam kebaikan.

Selain itu, persatuan juga dapat meningkatkan kekuatan umat Islam dalam menghadapi tantangan eksternal. Umat Islam yang bersatu akan lebih kuat dalam menghadapi tekanan dan diskriminasi dari luar. Persatuan juga akan membuat umat Islam lebih mudah untuk mencapai tujuan-tujuan bersama, seperti membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Halal bi halal menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat persatuan umat Islam. Tradisi ini mengajarkan umat Islam untuk saling memaafkan, melupakan kesalahan, dan memulai lembaran baru. Halal bi halal juga menjadi ajang untuk meluruskan kesalahpahaman dan menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi selama bulan Ramadan. Dengan demikian, halal bi halal dapat membantu umat Islam untuk membangun persatuan yang kuat dan langgeng.

Menjaga kerukunan

Menjaga kerukunan merupakan salah satu tujuan penting dalam halal bi halal atau halal bihalal. Tradisi ini menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun hubungan yang lebih erat antar sesama umat Islam. Kerukunan sangat penting bagi umat Islam karena dapat membawa banyak manfaat, baik secara individu maupun kolektif.

  • Saling menghargai

    Halal bi halal mengajarkan umat Islam untuk saling menghargai perbedaan pendapat, pandangan, dan latar belakang. Saling menghargai akan menciptakan suasana yang harmonis dan mencegah terjadinya konflik.

  • Toleransi

    Halal bi halal juga menumbuhkan sikap toleransi antar sesama umat Islam. Toleransi akan membuat umat Islam bisa menerima dan menghormati perbedaan yang ada di antara mereka.

  • Gotong royong

    Kerukunan dalam halal bi halal mendorong umat Islam untuk saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan. Gotong royong akan memperkuat ukhuwah Islamiyah dan membangun masyarakat yang lebih baik.

  • Menghindari perpecahan

    Halal bi halal menjadi sarana untuk menghindari perpecahan antar sesama umat Islam. Tradisi ini mengajarkan umat Islam untuk selalu mencari titik temu dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai.

Dengan menjaga kerukunan, umat Islam dapat menciptakan masyarakat yang harmonis, saling mendukung, dan penuh kasih sayang. Halal bi halal menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat kerukunan antar sesama umat Islam dan membangun masyarakat yang lebih baik.

Menumbuhkan rasa kasih sayang

Halal bi halal atau halal bihalal merupakan tradisi yang tidak hanya bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama umat Islam. Rasa kasih sayang merupakan perasaan cinta dan sayang yang mendalam yang dapat memperkuat hubungan antar manusia, termasuk antar sesama umat Islam.

Dalam praktiknya, halal bi halal menjadi sarana yang efektif untuk menumbuhkan rasa kasih sayang. Ketika umat Islam saling bermaafan dan melupakan kesalahan, mereka akan lebih mudah untuk membuka hati dan menerima orang lain. Selain itu, halal bi halal juga menjadi ajang untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki, yang dapat mempererat hubungan dan menumbuhkan rasa kasih sayang.

Sebagai contoh, saat halal bi halal, umat Islam biasanya saling berjabat tangan, berpelukan, dan mengucapkan kalimat maaf. Tindakan-tindakan tersebut dapat menumbuhkan rasa kasih sayang karena menunjukkan sikap saling menghargai, menghormati, dan memaafkan. Selain itu, halal bi halal juga sering diiringi dengan kegiatan berbagi makanan dan minuman, yang dapat mempererat hubungan dan menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama.

Memahami hubungan antara menumbuhkan rasa kasih sayang dan halal bi halal sangat penting karena dapat membantu umat Islam untuk menjalankan tradisi ini dengan lebih baik. Menumbuhkan rasa kasih sayang merupakan salah satu tujuan utama halal bi halal, dan tradisi ini dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempererat hubungan antar sesama umat Islam dan membangun masyarakat yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang.

Menjaga Ukhuwah Islamiyah

Menjaga ukhuwah Islamiyah merupakan salah satu tujuan utama halal bi halal atau halal bihalal. Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan antar sesama umat Islam yang didasarkan pada akidah dan keimanan yang sama. Ukhuwah Islamiyah sangat penting untuk dijaga karena dapat membawa banyak manfaat, baik secara individu maupun kolektif.

  • Saling Memaafkan

    Halal bi halal menjadi sarana untuk saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan yang mungkin terjadi selama bulan Ramadan. Saling memaafkan dapat membersihkan hati dan mempererat hubungan antar sesama umat Islam.

  • Menghilangkan Dendam

    Halal bi halal juga dapat menghilangkan dendam yang mungkin terpendam di hati umat Islam. Dendam dapat merusak hubungan dan menimbulkan perpecahan. Dengan saling memaafkan dan melupakan kesalahan, umat Islam dapat memulai lembaran baru yang lebih baik.

  • Mempererat Silaturahmi

    Halal bi halal menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar sesama umat Islam. Silaturahmi dapat memperkuat hubungan dan menjaga persatuan umat Islam.

  • Gotong Royong

    Ukhuwah Islamiyah juga mendorong umat Islam untuk saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan. Gotong royong dapat memperkuat persatuan dan membangun masyarakat Islam yang lebih baik.

Dengan menjaga ukhuwah Islamiyah, umat Islam dapat menciptakan masyarakat yang harmonis, saling mendukung, dan penuh kasih sayang. Halal bi halal menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah antar sesama umat Islam dan membangun masyarakat yang lebih baik.

Meneladani Nabi Muhammad SAW

Dalam tradisi halal bi halal atau halal bihalal, umat Islam tidak hanya sekadar bersilaturahmi dan saling memaafkan, tetapi juga meneladani akhlak dan perilaku Nabi Muhammad SAW. Meneladani Nabi Muhammad SAW dalam konteks halal bi halal memiliki beberapa aspek penting, di antaranya:

  • Menebar Kedamaian

    Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk selalu menyebarkan kedamaian dan kasih sayang. Dalam halal bi halal, umat Islam dapat meneladani sikap Nabi Muhammad SAW dengan bersikap ramah, penuh senyum, dan menghindari perkataan atau perbuatan yang dapat menyakiti orang lain.

  • Memaafkan Kesalahan

    Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang pemaaf. Beliau selalu mengajarkan umatnya untuk memaafkan kesalahan orang lain, sebagaimana Allah SWT juga Maha Pengampun. Dalam halal bi halal, umat Islam dapat meneladani sikap Nabi Muhammad SAW dengan saling memaafkan kesalahan dan membuka lembaran baru.

  • Menghargai Perbedaan

    Nabi Muhammad SAW hidup dalam masyarakat yang beragam. Beliau selalu mengajarkan umatnya untuk menghargai perbedaan dan menghormati hak-hak orang lain. Dalam halal bi halal, umat Islam dapat meneladani sikap Nabi Muhammad SAW dengan menerima dan menghargai perbedaan pendapat, latar belakang, dan pandangan hidup sesama muslim.

  • Mempererat Ukhuwah Islamiyah

    Nabi Muhammad SAW sangat menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama muslim. Beliau selalu mengajarkan umatnya untuk saling tolong-menolong, bekerja sama, dan menjaga persatuan. Dalam halal bi halal, umat Islam dapat meneladani sikap Nabi Muhammad SAW dengan mempererat tali silaturahmi, menjalin kerja sama, dan bahu-membahu membangun masyarakat Islam yang lebih baik.

Dengan meneladani akhlak dan perilaku Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat menjadikan halal bi halal sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri, memperkuat persaudaraan, dan membangun masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.

Menjaga Tradisi Budaya

Tradisi halal bi halal atau halal bihalal tidak hanya sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga memiliki aspek menjaga tradisi budaya. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Muslim di Indonesia.

  • Silaturahmi

    Silaturahmi merupakan bagian penting dari halal bi halal. Tradisi ini menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar sesama anggota masyarakat, baik yang masih memiliki hubungan kekerabatan maupun tidak. Melalui silaturahmi, masyarakat dapat saling berbagi cerita, kabar, dan pengalaman, sehingga terjalin rasa kekeluargaan yang kuat.

  • Saling memaafkan

    Selain silaturahmi, saling memaafkan juga menjadi tradisi yang tidak terpisahkan dari halal bi halal. Tradisi ini mengajarkan pentingnya saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan yang mungkin telah terjadi selama bulan Ramadan. Dengan saling memaafkan, masyarakat dapat memulai lembaran baru yang lebih bersih dan penuh dengan rasa persaudaraan.

  • Berbagi makanan

    Dalam acara halal bi halal, biasanya juga dihidangkan berbagai macam makanan dan minuman. Tradisi ini menjadi sarana untuk berbagi rezeki dan memperkuat rasa kebersamaan. Makanan yang disajikan biasanya merupakan makanan khas daerah atau makanan yang menjadi simbol kebersamaan, seperti ketupat dan opor.

  • Berbusana adat

    Di beberapa daerah di Indonesia, halal bi halal juga menjadi ajang untuk mengenakan pakaian adat. Tradisi ini menjadi sarana untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya daerah kepada generasi muda. Dengan mengenakan pakaian adat, masyarakat dapat menunjukkan identitas budaya dan kebanggaan terhadap daerah asalnya.

Tradisi menjaga budaya dalam halal bi halal memiliki banyak manfaat. Selain mempererat hubungan antar sesama, tradisi ini juga dapat memperkuat identitas budaya masyarakat Muslim di Indonesia. Dengan terus melestarikan tradisi halal bi halal, masyarakat dapat menjaga dan mewariskan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi mendatang.

Tanya Jawab Halal Bi Halal

Bagian Tanya Jawab ini berisi rangkuman pertanyaan umum dan jawaban informatif seputar tradisi halal bi halal atau halal bihalal.

Pertanyaan 1: Apa pengertian halal bi halal?

Jawaban: Halal bi halal adalah tradisi silaturahmi dan saling memaafkan yang dilakukan umat Islam setelah Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan, menghilangkan dendam, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Pertanyaan 2: Apa saja manfaat halal bi halal?

Jawaban: Halal bi halal memiliki banyak manfaat, di antaranya mempererat hubungan antar sesama umat Islam, saling memaafkan kesalahan, memperkuat persatuan, menjaga kerukunan, menumbuhkan rasa kasih sayang, dan menjaga tradisi budaya.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara melakukan halal bi halal?

Jawaban: Halal bi halal dapat dilakukan dengan cara saling mengunjungi, berjabat tangan, dan bertukar maaf. Tradisi ini juga dapat dilakukan melalui acara halal bi halal yang diadakan di masjid, musala, atau gedung pertemuan.

Pertanyaan 4: Apakah halal bi halal wajib dilakukan?

Jawaban: Halal bi halal bukan merupakan kewajiban agama, tetapi sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat dan merupakan tradisi yang baik untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Pertanyaan 5: Apa saja hal yang harus diperhatikan saat halal bi halal?

Jawaban: Saat halal bi halal, umat Islam harus memperhatikan sikap dan perilaku, seperti menjaga sopan santun, menghargai perbedaan pendapat, dan menghindari perkataan atau perbuatan yang dapat menyakiti orang lain.

Pertanyaan 6: Apakah halal bi halal hanya dilakukan oleh umat Islam di Indonesia?

Jawaban: Tidak, tradisi halal bi halal atau halal bihalal tidak hanya dilakukan oleh umat Islam di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lain, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Demikianlah beberapa tanya jawab seputar halal bi halal atau halal bihalal. Tradisi ini memiliki banyak manfaat dan merupakan bagian penting dari budaya masyarakat Muslim. Dengan memahami makna dan cara melakukan halal bi halal dengan baik, umat Islam dapat menjalankan tradisi ini dengan penuh keberkahan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan tradisi halal bi halal di Indonesia.

Tips Halal Bi Halal

Berikut ini adalah beberapa tips untuk melaksanakan halal bi halal atau halal bihalal dengan baik dan penuh keberkahan:

Tip 1: Persiapkan Hati dan Niat
Niatkan halal bi halal untuk mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan dengan ikhlas.

Tip 2: Berpakaian Rapi dan Sopan
Halal bi halal merupakan acara silaturahmi resmi, jadi berpakaianlah dengan rapi dan sopan.

Tip 3: Bersikap Ramah dan Menghargai
Bersikaplah ramah dan menghargai kepada semua orang yang hadir, termasuk yang lebih tua dan yang lebih muda.

Tip 4: Hindari Perkataan atau Perbuatan yang Menyakiti
Jaga lisan dan perbuatan agar tidak menyakiti perasaan orang lain.

Tip 5: Siapkan Makanan dan Minuman yang Halal dan Bersih
Jika mengadakan acara halal bi halal, pastikan untuk menyediakan makanan dan minuman yang halal dan bersih.

Tip 6: Manfaatkan Halal Bi Halal untuk Memperluas Jaringan
Selain mempererat silaturahmi, halal bi halal juga bisa menjadi kesempatan untuk memperluas jaringan pertemanan dan bisnis.

Tip 7: Jadikan Halal Bi Halal sebagai Tradisi Keluarga
Ajak keluarga untuk ikut serta dalam halal bi halal, agar tradisi ini terus berlanjut dari generasi ke generasi.

Tip 8: Berbagi Kebahagiaan dengan yang Membutuhkan
Manfaatkan momentum halal bi halal untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan, seperti anak yatim atau kaum dhuafa.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat melaksanakan halal bi halal dengan baik dan penuh keberkahan. Tradisi ini akan semakin mempererat tali silaturahmi, memperkuat ukhuwah Islamiyah, dan membangun masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan tradisi halal bi halal di Indonesia.

Penutup

Kesimpulannya, halal bi halal atau halal bihalal merupakan tradisi penting dalam Islam yang memiliki banyak manfaat dan makna. Tradisi ini mengajarkan pentingnya silaturahmi, saling memaafkan, mempererat persaudaraan, menjaga kerukunan, dan menumbuhkan rasa kasih sayang. Halal bi halal juga merupakan bentuk peneladanan akhlak dan perilaku Nabi Muhammad SAW serta bagian dari menjaga tradisi budaya.

Beberapa poin utama dalam tradisi halal bi halal adalah:

  1. Manfaat utama halal bi halal adalah mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan kesalahan.
  2. Tradisi halal bi halal memiliki akar sejarah yang panjang dan merupakan bagian penting dari budaya masyarakat Muslim.
  3. Untuk melaksanakan halal bi halal dengan baik, umat Islam perlu mempersiapkan hati dan niat, bersikap ramah dan menghargai, serta menjaga lisan dan perbuatan agar tidak menyakiti orang lain.

Halal bi halal merupakan tradisi luhur yang harus terus dilestarikan dan diamalkan oleh umat Islam. Dengan menjalankan halal bi halal dengan baik, umat Islam dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah, menjaga keharmonisan sosial, dan membangun masyarakat yang lebih baik.

sddefault



Images References :